PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Hidrosefalus adalah suatu keadaan di mana terjadi
penambahan volume dari cairan serebrospinal (CSS) di dalam ruangan ventrikel
dan ruang subarakhnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena terdapat
ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi dari cairan serebrospinalis. Secara
keseluruhan insiden dari hidrosefalus diperkirakan mendekati 1:1000. Sedangkan
insiden hidrosefalus kongenital bervariasi untuk tiap-tiap populasi yang
berbeda.
Hershey BL mengatakan
kebanyakan hidrosefalus pada anak-anak adalah kongenital yang biasanya sudah
tampak pada masa bayi. Jika hidrosefalus mulai tampak setelah umur 6 bulan
biasanya bukan oleh karena kongenital.Mujahid Anwar dkk mendapatkan 40-50% bayi
dengan perdarahan intraventrikular derajat 3 dan 4 mengalami hidrosefalus.
Pongsakdi Visudiphan
dkk pada penelitiannya mendapatkan 36 dari 49 anak-anak dengan meningitis
tuberkulosa mengalami hidrosefalus, dengan catatan 8 anak dengan hidrosefalus
obstruktif dan 26 anak dengan hidrosefalus komunikans. Hidrosefalus yang
terjadi sebagai komplikasi meningitis bakteri dapat dijumpai pada semua usia,
tetapi lebih sering pada bayi dari pada anak-anak. Berdasarkan catatan medik di
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Denpasar dari 1991 s/d Desember 1993
telah dirawat 21 penderita hidrosefalus di mana 4 diantaranya adalah
hidrosefalus kongenital. ( www.dexa-medica.com
).
Hidrosefalus bisa
didapat seseorang sejak lahir (kongenital) atau pada umur berikutnya dan bahkan
setelah dewasa. Yang tersering didapat adalah pada kongenital. Penyebabnya
antara lain ada saluran yang tersumbat, infeksi, tumor otak, trauma kepala,
radang otak, stroke. Kasus hidrosefalus dari sejak waktu lahir terbanyak
sekitar 4-5 per 1000 kelahiran.
1.2
Rumusan Masalah
a) Apa
pengertian dari Hidrosefalus?
b) Apa
etiologi dari hidrosefalus?
c) Bagaimana
menegakkan diagnosis hidrosefalus?
d) Bagaimanan
manifestasi klinis hidrosefalus?
e) Bagaimana
penanganan terhadap hidrosefalu?
1.3 Tujuan
a) Untuk
mengetahui pengertian dari hidrosefalus
b) Untuk
mengetahui etiologi dari hidrosefalus
c) Untuk
mengetahui cara menegakkan diagnosis hidrosefalus
d) Untuk
mengetahui manifestasi klinis hidrosefalus
e) Untuk
mengetahui cara penanganan hidrosefalus
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
PENGERTIAN
Hidrosefalus berasal dari bahasa Yunani
: Hidro artinya air, Sefalus adalah kepala. Hidrosefalus adalah penimbunan
cairan di ruang yang secara normal terdapat dalam otak.
Cairan
yang dimaksud adalah cairan yang normal ada dalam otak dan dikenal sebagai
cairan otak, sedangkan ruang yang terdapat dalam otak dikenal sebagai
ventrikel.
Hidrosefalus adalah penimbunan cairan
serebrospinal dalam ventrikel otak sehingga kepala menjadi besar serta terjadi
pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun. Cairan yang tertimbun dalam ventrikel
biasanya antara 500 samapai 1500 ml, akan tetapi kadang-kadang dapat mencapai 5
liter. Hidrosefalus sering kali disertai kelainan bawaan seperti spinabifida.
Karena kepala janin terlalu besar dan tidak dapat diakomodasi dibagian bawah
uterus, maka sering ditemukan dalam letak sungsang. Bagaimana letaknya
disproporsi sefalofelvik dengan segala akibatnya.
Hidrosefalus
adalah
jumlah CSS dalam rongga serebrospinal yang berlebihan dapat meningkatkan
tekanan sehingga dapat merusak jaringan saraf. (Price and Wilson, 1995)
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono, 2005:209).
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono, 2005:209).
Hidrosefalus
adalah
jenis penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan
serebro spinal). Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang
selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat
saraf yang vital. (Kompas, 2002)
Hidrocefalus adalah keadaan patologik otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinal dan adanya tekanan intrakranial (TIK) yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengeluarkan likuor (Depkes RI, 1989).
Hidrocefalus adalah keadaan patologik otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinal dan adanya tekanan intrakranial (TIK) yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengeluarkan likuor (Depkes RI, 1989).
Jumlah
cairan cerebrospinalis,yaitu:
-
Pada otak manusia orang dewasa: jumlah
normal CSS=90-150 ml
-
Anak umur 8-10 tahun CSS=100-140 ml
-
Bayi CSS= 40-60 ml
-
Neonatus CSS=20-30 ml
-
Premature kecil CSS=10-20 ml
EPIDEMIOLOGI
Insiden
hidrosefalus antara 0,2-4 setiap 1000 kelahiran. Insiden hidrosefalus
congenital adalah 0,5 - 1,8 pada tiap 1000 kelahiran dan 11% - 43% disebabkan
oleh stenosis aquaductus serebri. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur.
1.2 ETIOLOGI
1. Kelainan
bawaan
Gejala
mungkin tampak dini pada kehidupan intrauteri atau telambat, beberapa bulan
setelah lahir. Gejala mungkin tampak tiba-tiba (hidrosefalus akut), atau
perlahan-lahan (hidrosefalus kronika). Insiden hidrosefalus congenital sekitar
8/10000 kelahiran. Penyebab hidrosefalus congenital pada kebanyakan kasus tidak
diketahui (hidrosefalus idiopatik). Adapula yang mengatakan bahwa hidrosefalus
congenital disebabkan oleh toksoplasmosis.
2. Infeksi
Akibat
infeksi dapat timbul pelekatan meningen sehingga dapat terjadi obliterasi
subaraknoid. Pelebaran ventrikel pada fase akut meningitis purulenta terjadi
bila aliran CSS tergangu oleh obstruksi mekanik eksudat purulen di akuaduktus
sylvii atau sisterna basalis. Lebih banyak hidrosefalus terjadi pasca
meningitis. Pembesaran kepala dapat terjadi beberapa bulan setelah sembuh dari
meningitisnya.
3. Neoplasma
Hidrosefalus
oleh obstruksi mekanis dapat terjadi disetiap tempat aliran CSS.
4. Peradarahan
Perdarahan
sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen,
terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat
organisasi dari darah itu sendiri.
Klasifikasi Hidrosefalus
1. Kongenital
Merupakan Hidrosefalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan, sehingga ; Pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil. Terdesak oleh banyaknya cairan didalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak terganggu.
1. Kongenital
Merupakan Hidrosefalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan, sehingga ; Pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil. Terdesak oleh banyaknya cairan didalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak terganggu.
2. Di dapat
Bayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar, dengan penyebabnya adalah penyakit – penyakit tertentu misalnya trauma, TBC yang menyerang otak dimana pengobatannya tidak tuntas. Pada hidrosefalus di dapat pertumbuhan otak sudah sempurna, tetapi kemudian terganggu oleh sebab adanya peninggian tekanan intrakranial.Sehingga perbedaan hidrosefalus kongenital denga di dapat terletak pada pembentukan otak dan pembentukan otak dan kemungkinan prognosanya.
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga terbagi dalam dua bagian yaitu :
1. Hidrosefalus Komunikan
Pada hidrosephalus komunikan terdapat hubungan yang baik diantara ventrikel dengan ruang subarakhnoidal di daerah lumbal. Hidrosefalus komunikan dapat disebabkan oleh pleksus koroideus neonatus yang berkembang berlebihan sehingga lebih banyak cairan yang terbentuk daripada yang direabsorbsi oleh vili subarachnoidalis.
2.
Hidrosefalus Nonkomunikan/ obstruktif.
Penyakit ini dinamai pula hidrosefalus obstruktif, yang jelas menunjukkan tidak adanya hubungan antara ventrikel dengan ruang subarachnoidal di lumbal. Penyebab hidrosefalus nonkomunikan ini adalah penyempitan pada akuaduktus Sylvii congenital,oleh karena cairan dibentuk oleh pleksus koroideus dari kedua ventrikel dan ventrikel ketiga, maka volume ketiga ventrikel tersebut menjadi membesar. Hal ini menyebabkan penekanan otak terhadap tengkorak sehingga otak menjadi tipis.
Suatu cara untuk membedakan hidrosefalus komunikan dengan nonkomunikan adalah dengan jalan mengukur tekanan liquor dalam ventrikulus lateralis dan tekanan liquor di kantong lumbal secara bersamaan.
Penyakit ini dinamai pula hidrosefalus obstruktif, yang jelas menunjukkan tidak adanya hubungan antara ventrikel dengan ruang subarachnoidal di lumbal. Penyebab hidrosefalus nonkomunikan ini adalah penyempitan pada akuaduktus Sylvii congenital,oleh karena cairan dibentuk oleh pleksus koroideus dari kedua ventrikel dan ventrikel ketiga, maka volume ketiga ventrikel tersebut menjadi membesar. Hal ini menyebabkan penekanan otak terhadap tengkorak sehingga otak menjadi tipis.
Suatu cara untuk membedakan hidrosefalus komunikan dengan nonkomunikan adalah dengan jalan mengukur tekanan liquor dalam ventrikulus lateralis dan tekanan liquor di kantong lumbal secara bersamaan.
1.3 DIAGNOSIS
Pada
janin letak kepala adanya hidrosefalus dapat dikenali dengan :
1. Palpasi
Teraba
ukuran kepala yang besar diatas simfisis dan kepala tidak memasuki pintu atas
panggul.
2. Ausklutasi
Karena
kepala besar tidak dapat masuk ke PAP, maka kepala janin terdesak keatas dan
DJJ terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari biasa atau diatas umbilical.
3. Pemeriksaan
dalam
Teraba
kepala yang besar dengan sutura yang dalam dan ubun-ubun yang luas, tulang
kepala terasa tipis sekali sehingga dapat ditekan kedalam seperti menekan bola
pingpong
4. Rontagen
foto
Rontagen
foto akan memberikan bayangan tengkorak kepala yang besar sekali dengan
tulang-tulang yang sangat tipis. Diagnosis hidrosefalus pada letak sungsang
lebih sulit dan sering ditemukan setelah dialami kesulitan dalm kelahiran
kepala, dimana teraba kepala yang besar menonjol diatas simfisi.
Untuk
menghindari kesalahan pada pemeriksaan rontagen foto harus diperhatikan
beberapa hal :
1) Muka
janin sangat kecil dibandingkan dengan tengkorak
2) Kepala
berbentuk bulat, berbeda dengan kepala biasa yang berbentuk ovoid
3) Bayangan
tulang kepala sangat tipis
5. Ultrasonografi
Tampak
kepala yang besar dengan ukuran diameter biparietals yang lebar.
Selalu
dipikirkan kemungkinan hidrosefalus bila :
1. Kepala
tidak masuk pintu atas panggul pada panggul yang normal sedangkan his baik dan
kepala teraba besar diatas panggul.
2. Kepala
tetap dapat digoyangkan dan sangat lebar pada saat palpasi
3. Kepala
janin teraba sebagai benda besar diatas simfisis
4. Nampak
spina bifida pada tubuh yang lahir pada letak sungsang.
1.4 MANIFESTASI KLINIS
Tanda
awal dan gejala hidrosefalus tergantung pada dimulainya dan derajat
ketidakseimbangan kapasitas produksi dan reabsorpsi CSS.hidrosefalus terjadi
pada masa neonatus,dan terjadi pada masa anak-anak.
Pada
ibu hamil dengan janin hidrosefalus akan terjadi bahaya pada ibu,apabila tidak
segera dilakukan pertolongan,bahaya rupture uteri akan mengancam
penderita.Ruptur uteri pada hidrosefalus
dapat terjadi sebelum pembukaan serviks menjadi lengkap,karena tengkorak yang
besar ikut meregangkan segmen bawah uterus.
Hidrosefalus
yang tidak diterapi atau dioperasi akan menimbulkan gejala sisa,gangguan
neorologis serta kecerdasan.
Tanda-tanda hidrosefalus
Tanda-tanda awal hidrosefalus yang dapat dikenali oleh
kalangan awam.
Untuk
itu mengenali tanda-tanda awal hidrosefalus sangat penting agar penanganan
kelainan ini tidak terlambat.
- Lingkar kepala.
Pada waktu bayi
baru lahir memiliki lingkar kepala 32-39 cm, sehingga pengukuran lingkar kepala
bayi baru lahir sangat penting.
Pertambahan
lingkar kepala pada bayi usia kurang dari 3 bulan sekitar 2 cm. Pertambahan ini
akan berkurang menjadi 1cm pada 3 bulan kedua. Selanjutnya penambahan pada 6
bulan berikutnya hanya 0,5 cm.
- Ubun-ubun kepala terlambat
menutup.
Normalnya
ubun-ubun kecil menutup pada usia 2-3 bulan, sedangkan ubun-ubun besar menutup
pada usia 2,5 tahun. Jika bayi sudah mencapai usia tersebut dan ubun-ubun
kepala belum menutup patut dicurigai adanya hidrosefalus.
- Mata melirik ke bawah terus
menerus.
Di dunia medis gambaran ini dikenal sebagai
sunset eye phenomenon atau gambaran mata seperti matahari tenggelam. Fenomena
ini terjadi akibat gangguan pada inti saraf gerak bola mata akibat penumpukan
cairan sehingga gerak bola mata terganggu.
- Pelebaran pembuluh darah balik.
Adanya
penumpukan cairan di kepala akan menyebabkan aliran darah terganggu sehingga
cairan terbendung dan pembuluh darah akan melebar. Gambaran ini akan
menyebabkan terjadinya gambaran pembuluh darah yang lebih jelas terlihat pada
penderita hidrosefalus.
- Muntah tanpa ada sebab yang
lain.
Muntah memang
dapat disebabkan oleh penyakit yang lain, untuk itu harus disingkirkan penyebab
penyakit lain jika terjadi muntah-muntah pada bayi. Muntah pada pasien
hidrosefalus terjadi karena peningkatan tekanan dalam kepala, Muntah pada kasus
ini memiliki bentuk khas berupa muntah yang menyemprot.
Gejala
Hidrosefalus pada bayi,balita dan dewasa
Gejala-gejala hidrosefalus biasanya memang tidak langsung terlihat, hal ini dipengaruhi oleh faktor umur, seberapa besar kerusakan yang terjadi pada otak, dan seberapa banyak jumlah peningkatan cairan CSF di otak.
Gejala-gejala hidrosefalus biasanya memang tidak langsung terlihat, hal ini dipengaruhi oleh faktor umur, seberapa besar kerusakan yang terjadi pada otak, dan seberapa banyak jumlah peningkatan cairan CSF di otak.
1.
Pada bayi dibawah usia 2 tahun gejalanya :
- Bayi mengalami
kesulitan dalam menerima makanannya
- Mudah menangis
dan mudah marah
- Kejang
- Muntah-muntah
- Perkembangan
yang terlambat
- Ubun-ubun
menonjol dan tegang
- Pembuluh darah
balik (vena) kepala membesar
- Terjadi gangguan
penglihatan dan mata juling
- Perbandingan
besar kepala yang tidak sesuai (dahi sangat lebar, bentuk kepala seperti segitiga terbalik)
- Terjadi pembesaran kepala dan ukurannya terus bertambah
karena ubun-ubun belum tertutup.
- Selalu mengantuk
2. Pada
anak yang lebih besar gejalanya :
- Pembesaran kepala tidak jelas lagi karena kepala anak
sudah tertutup ubun-ubunnya
- Tekanan di dalam kepala yang meningkat menyebabkan
sakit kepala yang berat
- Tangisan singkat, melengking, dengan nada tinggi
- Demam
- Kejang
- Mual, muntah
- Tidur terus menerus
- Terjadi gangguan keseimbangan motorik
- Lambat berjalan dan lambar berbicara
- Mata juling dan gerakan tidak terkontrol
- Perubahan dan ada masalah dalam kepribadian, memori,
dan kemampuan untuk berpikir
- Perubahan penampilan wajah dan jarak antar mata
3. Pada orang dewasa gejalanya :
- Sambungan tulang antara bagian-bagian tulang tengkorak
sudah menyatu dan ubun-ubun juga sudah menyatu, sehingga tulang tengkorak
kepala sudah keras dan tidak mungkin untuk membesar
- Kesulitan berjalan
- Hilangnya koordinasi dan keseimbangan tubuh
- Terjadi gangguan daya ingat (memori) dan menjadi mudah
lupa
- Terjadi penurunan kecerdasan
- Terjadi perubahan perilaku
- Sakit kepala
- Selalu mengantuk
- Hilangnya kemampuan mengontrol kandung kemih
- Gangguan penglihatan
Pada
orang tua usia 60 tahun ke atas, beberapa tanda-tandanya adalah hilangnya
kemapuan mengontrol kandung kemih, hilangnya memori, kemampuan berpikir, dan
menganalisa, kesulitan berjalan, koordinasi (keseimbangan) tubuh tidak baik,
gerakan fisik terlalu lamban.
PROGNOSIS
Partus
akan berjalan sulit dan bila tidak segera ditolong dapat terjadi rupture uteri,
disebabkan kepala yang besar meregang segmen bawah rahim. Rupture uteri pada
hidrosefalus dapat terjadi sebelum pembukaan lengkap. Bila diagnosis
hidrosefalus terlewatkan, maka angka mortalitas ibu (AKI) akan sangat tinggi.
Pencegahan
Untuk menghindari terjadinya hidrosefalus, dapat dilakukan
sejak sebelum menikah dengan memeriksakan kesehatan kedua calon pengantin.
Selanjutnya, selama kehamilan, lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur ke
dokter agar diketahui kesehatan janinnya dan kemungkinan terjadinya
hidrosefalus.
Pada
masa bayi dan balita, (hidrosefalus-red) sering terjadi akibat infeksi otak
yang mengganggu lalu lintas cairan otak (cerebrospinal) karena TBC otak atau
infeksi bakteri, virus, jamur. Mungkin juga karena tumor di otak. Oleh karena
itu, pemeriksaan tumbuh-kembang anak secara periodik, seperti mengukur lingkar
kepala, dapat sebagai alat deteksi dini yang paling mudah untuk mengetahui
terjadinya hidrosefalus. Apabila ukuran lingkar kepala lebih dari kurva normal,
bisa segera diperiksakan ke dokter anak.
1.
5 PENANGANAN
1. Kepala
janin yang besar dikecilkan dengan jalan melakukan pungsi sisterna pada
pembukaan 3-4 cm
Caranya
adalah dengan menggunakan jarum pungsi spinal yang besar cairan dikeluarkan
sebanyak mungkin dari dalam ventrikel. Jarum dimasukkan dengan tuntunan tangan
supaya tidak salah jalan atau melukai jalan lahir.
2. Kalau
pembukaan lengkap kerjakan perforasi atau kranioklasi
3. Pada
letak sungsang akan terjadi after coming head, dilakukan perforasi dari foramen
ovale untuk mengeluarkan cairan. Biasanya sesudah kepala jadi kecil janin akan
mudah dilahirkan.
AKIBAT HIDROSEFALUS
Tanpa
tindakan operasi, penimbunan cairan akan mengakibatkan penekanan pada jaringan
otak normal dan selanjutnya akan mengganggu berbagai fungsi otak, termasuk
fungsi-fungsi vital yang dapat mempengaruhi jantung dan paru.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono, 2005:209).
Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam system ventrikel dan tempat absorpsi dalam ruang subaraknoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS di atasnya.
Klasifikasi/ Macam-Macam Hidrosefalus,yaitu congenital dan didapat.
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga terbagi dalam dua bagianyaitu :
1. Hidrosefalus obstruktif/non komunikans
2. Hidrosefalus Komunikans
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono, 2005:209).
Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam system ventrikel dan tempat absorpsi dalam ruang subaraknoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS di atasnya.
Klasifikasi/ Macam-Macam Hidrosefalus,yaitu congenital dan didapat.
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga terbagi dalam dua bagianyaitu :
1. Hidrosefalus obstruktif/non komunikans
2. Hidrosefalus Komunikans
B. SARAN
Untuk menghindari terjadinya hidrosefalus, sebaiknya dapat
dilakukan sejak sebelum menikah dengan memeriksakan kesehatan kedua calon
pengantin. Selanjutnya, selama kehamilan, lakukan pemeriksaan kehamilan secara
teratur ke dokter agar diketahui kesehatan janinnya dan kemungkinan terjadinya
hidrosefalus.
Untuk menghindari terjadinya hidrosefalus pada anak maka
pemeriksaan tumbuh-kembang anak secara periodik, seperti mengukur lingkar
kepala, dapat sebagai alat deteksi dini yang paling mudah untuk mengetahui
terjadinya hidrosefalus. Apabila ukuran lingkar kepala lebih dari kurva normal,
bisa segera diperiksakan ke dokter anak.
DAFTAR
PUSTAKA
Rukiyah,Ai
Yeyeh dan Lia Yulianti.2010.Asuhan
Kebidanan 4 Patologi Kebidanan.Jakarta :Trans Info Media
Sudarti
dan Afroh Fauziah.2012.Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi dan Anak Balita.Yogyakarta:Nuha
Medika
Rukiyah,Ai
Yeyeh dan Lia Yulianti.2010. Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi dan Anak Balita.
Jakarta :Trans Info Media.
Internet :
http://babysehat.wordpress.com/category/janin-dan-kandungan/page/2/diunduh
pada tanggal jumat 12 agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar